Bahan Beton
Beton : material yang diperoleh dari penggabungan pasir dan kerikil yang diikat oleh bahan semen. Semen akan bereaksi bila dicampur dengan air.
Kelebihan bahan beton :
- Ketahanan terhadap air
- Kemudahan pembuatan dan pemberian bentuk
- Murah, mudah, dan menyerap tenaga kerja
- Tahan api
- Ketahanan terhadap beban berulang
Bahan penyusun beton :
1. Agregat : dapat berupa batu belah kerikil, atau pasir yang merupakan unsur utama pembentuk beton.
Terdiri atas 2 bagian :
1.1. Agregat kasar : agregat dengan ukuran > 4.75 mm.
1.2. Agregat halus : agregat dengan ukuran ≤ 4.75 mm.
2. Mortar : campuran semen, pasir dan air.
3. Semen : material pengikat yang akan mengeras (hidrasi) bila bereaksi dengan air. Semen yang umum digunakan adalah semen Portland yang pada dasarnya terdiri dari calsium silicate. Calsium silicate hydrate yang terbentuk selama proses hidrasi merupakan bahan pengikat utama.
4. Additive atau admixture : bahan tambahan yang bukan merupakan komponen wajib untuk beton. Additive digunakan sebagai bahan pemodifikasian sifat beton, misal
- Additive yang mempengaruhi waktu ikat semen (Accelerator dan retarder).
- Water reducer dan Superplasticezer, untuk mengurangi kebutuhan air tapi tetap memberikan kelacakan (workability) baik.
- Pozzolan (silika reaktif) mengurangi retak micro akibat panas.
Berdasarkan beratnya, beton dibedakan menjadi :
- Normal Weight Concrete : ϒ = ± 2400 kg/m³. Jenis ini paling banyak digunakan.
- Light Weight Concrete, bila dibutuhkan rasio kuat terhadap berat yang tinggi. ϒ< 1800 kg/m³.
- Heavy Weight Concrete, terutama untuk lindungan radiasi, ϒ > 3200 kg/m³.
Berdasarkan kekuatan tekannya, beton dibedakan menjadi :
- Beton mutu rendah : fc' < 20 MPa.
- Beton normal (beton biasa) : 20 ≤ fc' ≤ 40 MPa.
- Beton mutu tinggi : fc' > 40 MPa.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sebebas-bebasnya tanpa membatasi orang lain, terima kasih..