A. Pengukuran Horizontal/Kerangka Kontrol Horizontal(KKH)
Contoh : Penentuan posisi waterpas
B. Pengukuran Vertikal/Kerangka Kontrol Vertikal(KKV)
Contoh : Pengukuran tinggi
Pengukuran tinggi adalah menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi antara 2 titik dapat ditentukan dengan :
1. Metode Pengukuran Penyipat Datar
2. Metode Trigonometri
3. Metode Barometri
Pengukuran Penyipat Datar : cara untuk menentukan beda tinggi berdasarkan garis bidik yang telah mendatar dari alat ukur sipat datar.
Levelling : Pengukuran beda tinggi(vertikal) menggunakan waterpas.
Centering : Cara membuat garis bidik mendatar :
1. Garis bidik harus sejajar garis nivo(berupa gelembung)
2. Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu satu
3. Benang silang horizontal harus tegak lurus sumbu satu
Cara baca rambu(Ketelitian mm) :
BA = 1.46... m
BT = 1.43... m
BB = 1.41... m
Istilah dalam KKV :
1. Slag : keadaan waterpas didirikan diantara dua rambu, umumnya 1 slag jarak antara kedua rambu 30-60 m.
2. Seksi : jumlah slag yang dapat diukur, umumnya dalam 1 hari.
3. Trayek : jumlah beberapa seksi, umumnya panjang jalur pengukuran beda tinggi dalam satu projek pekerjaan/pengukuran.
4. Waterpas pp : waterpasing pergi-pulang. Jalur waterpasing diukur 2 kali, yaitu pergi dan pulang. Pergi boleh dalam satu seksi atau dalam satu trayek.
Jika ketinggian A = 100m, pembacaan rambu A =1.500 dan rambu A1 = 1010. Maka berapa ketinggian A1?
Rumus : ΔH = A(belakang) - A1(muka)
= (1500 - 1010) mm
B = (100 + 0,49) m
= 100,49 m
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sebebas-bebasnya tanpa membatasi orang lain, terima kasih..